Senin, 21 November 2011

Jumat, 09 April 2010

Bupati Bima Ditantang Sumpah Pocong & Tes DNA

BIMA – Maksud hati memperjuangkan hak anak, wanita yang mengaku simpanan Bupati Bima Ferry Zulkarnaen justru dilaporkan ke polisi dan diancam pasal penistaan terhadap orang nomor satu di Bima itu.

Sang wanita yang disebut-sebut menjadi ibu dari putera mahkota kesultanan Bima ini pun justru balik menantang bupati sekaligus Sultan Bima itu untuk segera melakukan sumpah pocong dan tes DNA untuk membuktikan kebenaran pengakuannya.

Gegernya kemunculan wanita simpanan dan anak gelap Bupati Bima memang membuat keluarga pendopo Bima meradang. Alih-alih mengakui remaja berparas mirip bupati Bima bernama Ferdiansyah Mei Putra tersebut sebagai anaknya. Ibu anak tersebut justru dilaporkan ke polisi dengan tuduhan telah melakukan penistaan terhadap Bupati Bima.

Diana Loli Emakulata yang pada 4 April lalu menggerkan masyarakat Bima dengan mengaku sebagai ibu dari anak hasil hubungan gelapnya dengan Bupati Bima. Loli rencananya akan diperiksa Satreskrim Polresta Bima pada tanggal 8 April mendatang sesuai surat panggilan dari Polresta Bima bernomor B/ 189/ IV/ 2010/ Reskrim.

“Saya tidak mempunyai maksud apa-apa selain ingin memperjuangkan hak dan pengakuan terhadap anak saya. Saya dan anak saya tidak ingin harta Ferry saya hanya ingin pengakuan. Bahkan untuk membuktikan itu saya tantang Feryy untuk sumpah pocong dan tes DNA untuk membuktikan siapa yang benar,” ujar Loli Emakulata, Selasa (6/4/2010).

Dalam pengakuannya beberapa waktu lalu, Ata menceritakan bahwa kehidupan anaknya sangat menderita. Untuk biaya sekolah saja dia harus membuat surat keterangan miskin karena tidak adanya biaya.

Kini anaknya yang baru lulus SMA itu pun terancam menganggur karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kuliah.

Hatinya pun merasa terpanggil dan terpaksa harus mengemis kepada Ferry agar
memperhatikan nasib Ferdiansyah, namun perjuangan sejak 2007 lalu ini pun terancam kandas.

Sementara itu Bupati Bima Ferry Zulkarnaen melalui dua pengacaranya Saiful Islam dan Anu Sirwan membantah jika Ferdiansyah merupakan anak dari hubungannya dengan Ata. Pihaknya pun mengancam akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.

Kasus ini sempat mebuat geger masyarakat Bima. Tidak saja terkait status siapa sebenarnya Ferdiansyah, masrakat Bima pun mulai bertanya-tanya kemanakah tahta kerajaan nantinya akan diturunkan. Jika Ferdiansyah terbukti sebagai anak bupati Bima yang juga putera mahkota kesultanan Bima.
(Yudha Hendrawan/RCTI/fit)

Geger Istri dan Anak Simpanan Bupati Bima Muncul

Tidak hanya menimpa pejabat di kota besar, skandal seks juga terjadi di Kabupaten Bima. Seorang wanita bersama anaknya yang mengaku istri dan anak simpanan Bupati Bima Ferry Zulkarnain yang juga putera mahkota kesultanan Bima tiba-tiba muncul dan menghentak masyarakat Bima.

Sang anak mengaku sempat dibuang dan ditelantarkan ayahnya, bahkan untuk sekolah pun dia terpaksa menggunakan surat keterangan miskin karena tidak mampu membayar biaya sekolah.

Diana Loli Emakulata (40) dan Pegie Ferdiansyah Mei Putra (18), mengaku baru berani muncul setelah selama 19 tahun menutup-nutupi identitas mereka. Diana Loli Emakulata atau Ata, mengaku selama ini dirinya dipaksa menghilang untuk menjaga nama baik keluarga Bupati Bima.

Diana mengaku selama 19 tahun bersama anaknya Ferdiansyah berpindah-pindah tempat antara Jakarta, Kupang dan Bima. Bahkan untuk menghidupi anaknya, Ata terpaksa harus bekerja honor sebagai anggota polisi pamong praja di Kota Bima.

Menurut Ferdiansyah, meski dirinya merupakan anak Bupati Bima dan putera mahkota Kesultanan Bima, namun untuk sekolah, ibunya kerap tidak mampu membayar hingga harus menggunakan surat keterangan miskin agar bisa dibebaskan dari biaya pendidikan.

"Meski sudah tahu saya ini anaknya bupati, tapi kalau ke kantor bupati selalu disuruh tunggu di luar dan dilempar sana lempar sini oleh ajudannya," kata Ferdiansyah.

Menurut pengakuan Ata, 19 tahun lalu, dirinya menjalin hubungan dengan Ferry Zulkarnain, hingga melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ferdiansyah oleh Ferry zulkarnain.

Namun karena dirinya bukan dari kalangan darah biru, Ata dan Ferdiansyah hanya bisa tinggal di pendopo selama empat bulan. Setelah itu Ata dan Ferdiansyah diasingkan hingga ke Kupang dan ke Jakarta tanpa dikirimi biaya sama sekali oleh Ferry Zulkarnain.

Kini Ata dan Ferdiansyah kembali ke Bima dan berencana akan mengadukan perlakukan Ferry Zulkarnain ke Komnas HAM, Komnas Perlindungan Anak dan Menteri Dalam Negeri.

Tidak hanya itu, Ata pun menantang Ferry agar melakukan tes DNA, jika Ferry terus menghindar dan tidak mengakui Ferdiansyah sebagai anaknya.

"Kalau Ferry tetap tidak mengakui, kita buktikan dengan tes DNA saya tantang sama dindanya (istrinya). Sekalian untuk dibuktikan di pengadilan lebih cepat itu makin baik," tegas Ata.

Kemunculan istri dan anak simpanan bupati yang juga putra mahkota Kesultanan Bima ini membuat masyarakat Kabupaten Bima mulai bertanya-tanya mengenai pewaris kerajaan nanti. Hingga berita ini diturunkan, Bupati Bima tidak bersedia dikonfirmasi dan menganggap ini sebagai masalah internal keluarganya.